Tiada izzah islam akan kembali tanpa tafsiyah dan tarbiyah serta kembali kepada pemahaman salaful ummah
Senin, 09 September 2019
SAFARI DAKWAH ULAMA AHLUSSUNNAH WALJAMAAH MUHARRAM 1441 H / SEPTEMBER 2019 M
Alhamdulillah, dengan mengharap pertolongan dan kemudahan dari Allah,
insya Allah akan hadir rangkaian acara SAFARI DAKWAH bersama masyaikh
Ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan tema:
PERAN MUSLIM DALAM MENJAGA STABILITAS BANGSA
Safari dakwah ini insya Allah akan hadir di beberapa kota sebagai
berikut:
Senin, 02 September 2019
DAURAH NASIONAL “ASY-SYARI'AH” AHLUSSUNNAH WAL JAMAÁH KE-17 TAHUN 1441 H
BISMILLAH
Segala Puji hanya bagi Allah, yang senantiasa memberikan berbagai
limpahan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya. Termasuk, kemudahan dari-Nya
kepada kami untuk melaksanakan Kajian Ilmiah Nasional secara rutin
dengan menghadirkan para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Kami sangat
bersyukur bahwa Kajian-Kajian Ilmiah Nasional yang kami laksanakan
memberikan manfaat yang besar terhadap kaum muslimin di negeri ini.
Semoga Allah senantiasa mengarahkan Pemerintah Indonesia kepada kebaikan
dan mengaruniakan kepadanya keberadaan orang-orang shalih di
sekitarnya. Dengan Mengharap Ridha Allah Ta’ala semata Hadirilah !
KAJIAN ISLAM ILMIAH AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH “ASY-SYARI’AH” KE-17 TAHUN
1441 H / 2019 M
Senin, 05 Agustus 2019
ADAB-ADAB DAN HUKUM SEPUTAR QURBAN
Berikut ini akan disebutkan beberapa hukum
dan adab seputar penyembelihan hewan.
A SYARAT SAHNYA SEMBELIHAN QURBAN, Hewan sembelihan dinyatakan sah dan halal
dimakan bila terpenuhi syarat-syarat berikut:
1. Membaca basmalah tatkala hendak menyembelih hewan. Dan ini merupakan syarat
yang tidak bisa gugur baik karena sengaja, lupa, ataupun jahil (tidak tahu).
Bila dia sengaja atau lupa atau tidak tahu sehingga tidak membaca basmalah
ketika menyembelih, maka dianggap tidak sah dan hewan tersebut haram dimakan.
Ini adalah pendapat yang rajih dari perbedaan pendapat yang ada. Dasarnya
adalah keumuman firman Allah subhanahu wa ta’ala:
“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah
ketika menyembelihnya.” (al-An’am: 121)
FIQIH RINGKAS DALAM BERKURBAN
Allah subhaanahu
wa ta’aalaa mensyari’atkan menyembelih al-udhiyah (hewan kurban) bagi kaum
muslimin yang memiliki kemampuan. Hal ini Allah sebutkan dalam firman-Nya:
“Maka
shalatlah hanya kepada Rabb-mu dan menyembelihlah.” (QS. Al-Kautsar: 2) Di dalam ayat ini yang
dimaksud dengan “menyembelih” adalah menyembelih hewan kurban pada hari nahr
(‘Idul Adha dan tiga hari setelahnya). Pendapat ini dipilih oleh mayoritas
ahli tafsir dan dikuatkan oleh Ibnu Katsir. (lihat Zadul Masir 6/195 dan
Tafsir Ibnu katsir 8/503)
Sabtu, 13 Juli 2019
HAK-HAK ORANG LANJUT USIA DALAM ISLAM
Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr
Sesungguhnya di antara hak-hak yg mulia yang diserukan oleh agama
kita yg hanif ini adalah hak orang yg telah lanjut usia atau tua, sama
saja apakah dia adalah bapak kita atau kerabat kita baik muslim maupun
kafir. Orang yg sudah lanjut usia mempunyai hak-hak yang telah dijaga
dan perhatikan oleh Islam. Apa saja hak-hak yang harus kita perhatikan
kepada orang-orang yang sudah tua? Simaklah ulasannya dalam lembaran
berikut ini.
Sabtu, 01 Juni 2019
IHTISAB DALAM BERPUASA ADALAH..
Al Hafidz Ibnu Hajar -rahimahullah- berkata:
Al Khottobi telah berkata:
Al Khottobi telah berkata:
“Barang siapa yang berpuasa dengan didasari iman dan ihtisab.
Makna ihtisab adalah bertekad yang kuat, yaitu agar
seseorang berpuasa dengan maksud :
-Sangat ingin untuk mendapatkan pahalanya,
-Longgar jiwanya dalam menjalankannya,
-Tanpa merasa berat untuk puasanya,
-Tidak merasa panjang (jenuh) dalam menjalani hari-harinya.”
Fathul Bari (4/115)
Selasa, 14 Mei 2019
HARAM MENGURUNGKAN HAJAT KARENA MENGANGGAP SIAL SESUATU
asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Sulaiman al-Qar’awi
Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang thiyarah mengurungkan dia dari hajatnya maka ia telah berbuat syirik”, Para shahabat bertanya, “Lalu apa kaffarahnya?”, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab, ”Hendaknya ia berdoa,
“Barangsiapa yang thiyarah mengurungkan dia dari hajatnya maka ia telah berbuat syirik”, Para shahabat bertanya, “Lalu apa kaffarahnya?”, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab, ”Hendaknya ia berdoa,
اَللَّهُمَّ لَا خَيْرَ إِلَّا خَيْرُكَ، وَلَا طَيْرَ إِلَّا طَيْرُكَ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا غَيْرُكَ
“Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikan dari-Mu, dan tiada
kesialan kecuali kesialan dari-Mu, dan tiada sesembahan kecuali Engkau.”
(Riwayat Ahmad dalam Musnadnya, 2/220. Dishahihkan Syaikh al-Albani
rahimahullah)Senin, 06 Mei 2019
WASIAT AGUNG DALAM BAIAT UNTUK MENDENGAR DAN TAAT PADA PEMIMPIN
Ditulis Oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
عَنْ
جُنَادَةَ بْنِ أَبِي أُمَيَّةَ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى عُبَادَةَ بْنِ
الصَّامِتِ وَهُوَ مَرِيضٌ فَقُلْنَا حَدِّثْنَا أَصْلَحَكَ اللَّهُ
بِحَدِيثٍ يَنْفَعُ اللَّهُ بِهِ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ دَعَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَايَعْنَاهُ فَكَانَ فِيمَا أَخَذَ
عَلَيْنَا أَنْ بَايَعَنَا عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي مَنْشَطِنَا
وَمَكْرَهِنَا وَعُسْرِنَا وَيُسْرِنَا وَأَثَرَةٍ عَلَيْنَا وَأَنْ لَا
نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ قَالَ إِلَّا أَنْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَاحًا
عِنْدَكُمْ مِنَ اللَّهِ فِيهِ بُرْهَانٌ
Dari Junaadah bin Abi Umayyah ia
berkata: Kami masuk menemui Ubadah bin as-Shomit –semoga Allah
meridhainya- dalam keadaan beliau sakit. Kami berkata: Sampaikan kepada
kami hadits yang akan memberikan manfaat dengannya yang anda dengar dari
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, semoga Allah memperbaiki
keadaan anda. Ubadah bin as-Shomit menyatakan: Rasulullah shollallahu
alaihi wasallam pernah memanggil kami dan membaiat kami. Salah satu isi
perjanjiannya adalah kami berbaiat untuk bersikap mendengar dan taat
(kepada pemimpin muslim) baik dalam kondisi kami bersemangat ataupun
membencinya. Baik dalam kondisi kami sulit ataupun mudah. Meski pemimpin
itu adalah orang yang mementingkan (diri atau kelompoknya) sendiri.
Kami juga dilarang untuk memberontak kepada pemimpin tersebut. Nabi
bersabda: Kecuali jika kalian melihat kekufuran yang jelas yang kalian
memiliki hujjah nantinya di hadapan Allah (H.R al-Bukhari dan Muslim)
Jumat, 05 April 2019
SUTRAH DALAM SHALAT
Pembaca
rahimakumullah, sutrah merupakan salah satu penyempurna ibadah shalat. Namun
sayang, syari’at sutrah ini kian asing dan aneh di tengah-tengah kaum muslimin.
Padahal sebenarnya, sutrah telah dibahas dalam karya-karya ilmiah para ulama
salaf terdahulu. Tidak ada perselisihan tentang disyari’atkannya sutrah dalam
shalat, hanya saja mereka berselisih tentang hukumnya, apakah mustahab
(anjuran) ataukah wajib.
Apa Itu
Sutrah?
Sutrah
adalah batas di depan bagi orang yang shalat guna mencegah orang yang hendak
lewat di depannya. Sutrah berupa segala sesuatu yang tegak di hadapan orang
yang shalat seperti dinding, tiang, tongkat atau lainnya. Tidak bisa
dipungkiri, lalu lalang di hadapan orang yang shalat sangat mengganggu
kekhusukan shalat.
Minggu, 17 Maret 2019
KEHIDUPAN DUNIA DALAM PANDANGAN SALAFUSH SHALIH
Al-Hasan al-Bashri rahimahumallah mengatakan,
“Semoga Allah merahmati seseorang yang mencari harta dengan cara yang baik, membelanjakannya dengan sederhana, dan memberikan sisanya.
Arahkanlah sisa harta ini sesuai dengan yang diarahkan oleh Allah. Letakkanlah di tempat yang diperintahkan oleh Allah. Sungguh, generasi sebelum kalian mengambil dunia sebatas yang mereka perlukan. Adapun yang lebih dari itu, mereka mendahulukan orang lain.
Senin, 11 Februari 2019
PEMBAHASAN HADITS TENTANG AURAT PEREMPUAN
Perempuan mempunyai tempat yang mulia di sisi Islam. Banyak hadits yang
menyebutkan tentang aurat, yang mana aturan-aturan syariat tersebut
telah diajarkan oleh Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wa sallam.
Bila anda seorang wanita beriman, maka simaklah bagaimana manusia
pilihan Allah yang mulia ini memberikan bimbingan.
Kamis, 24 Januari 2019
AGAMA INI TELAH SEMPURNA
Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Muhammad Harits Abrar Thalib
Allah
subhanahuwata’ala menurunkan agama Islam dalam keadaan telah sempurna.
Ia tidak membutuhkan penambahan ataupun pengurangan. Namun toh, banyak
manusia menciptakan amalan-amalan baru yang disandarkan pada agama hanya
karena kebanyakan dari mereka menganggap baik perbuatan tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)