Wajibnya kembali kepada sahabat dalam memahami Islam
Jauh dari jalan sahabat Rasulullah n dalam memahami Al-Kitab dan
As-Sunnah, adalah pertanda kesesatan dan alamat kebinasaan. Dalam sebuah
wasiatnya yang agung, Rasulullah n mewanti-wanti umat ini agar selalu
berjalan di atas jalan mereka yang lurus. Beliau n bersabda:
فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
الْمَهْدِيِّيْنَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
“Maka sungguh, siapa yang hidup di antara kalian akan menyaksikan
perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian mengikuti sunnahku dan
sunnah Al-Khulafa yang mendapat bimbingan dan petunjuk, pegang eratlah
sunnah itu dan gigitlah dengan geraham-geraham kalian.”[1]