Tiada izzah islam akan kembali tanpa tafsiyah dan tarbiyah serta kembali kepada pemahaman salaful ummah
Kamis, 28 Juli 2016
Rabu, 27 Juli 2016
FAEDAH TERKAIT HADITS PENGAMPUNAN DOSA YANG AKAN DATANG
Berkata Asy-Syaikh Al ‘Allamah ibnu ‘Utsaimin rahimahullah :
“Semua hadits yang datang dengan redaksi
‘barangsiapa yang mengerjakan sesuatu maka diampuni dosanya yang telah
lalu dan yang akan datang’ maka ketahuilah bahwa hadits tersebut
dho’if/lemah. Karena hal ini (diampuni dosa yang akan datang,-red)
merupakan kekhususan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Minggu, 10 Juli 2016
PEDULI TETANGGA, PERANTARA MENUJU SURGA
Fenomena kehidupan bertetangga selalu berubah seiring dengan
bergulirnya zaman. Dewasa ini, suasana sosial yang sesuai kaidah syariat
Islam semakin susah didapatkan, apalagi hidup di lingkungan kota. Pada
umumnya manusia cenderung dan asyik dengan kepentingannya masing-masing.
Di pagi hari, masing-masing pihak persiapan untuk menuju tempat aktivitasnya, kemudian pulang di waktu sore harinya. Begitulah seterusnya, tak terasa masing-masing pihak saling menutup diri, saling tidak mengenal, yang pada akhirnya melahirkan sikap individualisme “acuh” terhadap kondisi tetangganya.
Di pagi hari, masing-masing pihak persiapan untuk menuju tempat aktivitasnya, kemudian pulang di waktu sore harinya. Begitulah seterusnya, tak terasa masing-masing pihak saling menutup diri, saling tidak mengenal, yang pada akhirnya melahirkan sikap individualisme “acuh” terhadap kondisi tetangganya.
Sabtu, 09 Juli 2016
Bolehkah Puasa Syawal Padahal Masih Punya Hutang Puasa
Pertanyaan:
Apakah seseorang boleh berpuasa enam hari di bulan Syawal, sementara dia belum menyempurnakan puasa
Ramadhan, karena dia batal selama sepuluh hari dengan alasan yang
syar'i. Apakah dia mendapatkan pahala seperti orang yang menyempurnakan
Ramadhan, lalu diikuti dengan puasa
enam hari di bulan Syawal, yaitu seperti pahala bagi orang yang
berpuasa setahun penuh? Berilah kami penjelasan. Semoga Allah membalas
Anda dengan yang lebih baik.
Minggu, 03 Juli 2016
BER'IEDUL FITRI SESUAI TUNTUNAN NABI
Shalat Id dilakukan dua rakaat, pada prinsipnya sama dengan
shalat-shalat yang lain. Namun ada sedikit perbedaan yaitu dengan
ditambahnya takbir pada rakaat yang pertama 7 kali, dan pada rakaat yang
kedua tambah 5 kali takbir selain takbiratul intiqal.
Adapun takbir tambahan pada rakaat pertama dan kedua itu tanpa takbir
ruku’, sebagaimana dijelaskan oleh ‘Aisyah dalam riwayatnya:
Langganan:
Postingan (Atom)