(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad Afifuddin)
Islam mengatur mudharabah dengan ketentuan-ketentuan baku
yang tidak boleh dilanggar agar sistem mudharabah tersebut syar’i. Jauh
dari praktik ribawi, bersih dari noda pertaruhan dan judi.
Secara garis besar, ketentuan-ketentuan tersebut bermuara pada lima hal:
1. Modal (رَأْسُ الْمَالِ)
2. Kerja (الْعَمَلُ)
3. Keuntungan/Laba (الرِبْحُ)
4. Pemodal (صَاحِبُ الْمَالِ) dan pengelola (الْعَامِلُ/
الْمُضَارِبُ) yang biasa disingkat dengan (الْعَاقِدَانِ) yakni kedua
belah pihak yang melakukan kontrak kerjasama usaha.
5. Akad/ijab qabul (الصِّيْغَةُ)