Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr
Sesungguhnya di antara hak-hak yg mulia yang diserukan oleh agama
kita yg hanif ini adalah hak orang yg telah lanjut usia atau tua, sama
saja apakah dia adalah bapak kita atau kerabat kita baik muslim maupun
kafir. Orang yg sudah lanjut usia mempunyai hak-hak yang telah dijaga
dan perhatikan oleh Islam. Apa saja hak-hak yang harus kita perhatikan
kepada orang-orang yang sudah tua? Simaklah ulasannya dalam lembaran
berikut ini.
ISLAM AGAMA YANG MENJAGA HAK-HAK MANUSIA
Sesungguhnya manusia sangat membutuhkan penjelasan tentang hak-hak
yang ada; hak Allah, hak Nabi, hak orang tua, hak kerabat, hak tetangga,
dan hak orang yang sudah lanjut usia. Mengingatkan kepada permasalahan
hak-hak ini adalah pintu pembuka kebaikan dan kebahagiaan karena seorang
muslim jika diingatkan maka dia akan teringat, jika ditunjuki maka dia
akan mendapat petunjuk. Allah berfirman : Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Adz-Dzariyat [51]:55).
Hendaknya seorang muslim mengetahui keindahan syari’at Islam, bahwa
Islam adalah agama yang adil, agama yang memberi setiap pemilik
hak-haknya masing-masing. Allah berfirman : Sesunggunya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kpd kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran. (QS. An-Nahl [16] : 90).
Dan hendaknya seorang berusaha untuk mengetahui hak-hak dalam Islam,
karena bagaimana mungkin kita mampu menunaikan hak Allah, hak Nabi,
orang tua, kerabat, tetangga dan hak orang yang sudah tua jika kita
tidak mengetahuinya. Di sinilah letak pentingnya pembahasan kita kali
ini.
URGENSI MEMPERHATIKAN HAK-HAK ORANG YANG SUDAH TUA
Sesungguhnya orang yang sudah lanjut usia mempunyai hak-hak yang
harus diperhatikan. Islam sebagai agama yang sempurna berada di barisan
paling depan dalam memberi perhatian dan menjaga hak-hak mereka. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya
termasuk pengagungan kepada Allah adalah memuliakan orang yang sudah
beruban lagi muslim, memuliakan ahli Qur’an dengan tidak berlebihan dan
tidak menyepelekannya, dan memuliakan para pemimpin yang berbuat adil.”[1]
Perhatikanlah hadits diatas. Betapa besarnya hak orang yang sudah
lanjut usia. Betapa tinggi kedudukan mereka. Bahkan, Nabi juga berwasiat
: “Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak-anak kecil dan tidak menghormati orang-orang tua dari kami.”[2]
Sabda Nabi “bukan termasuk golongan kami” menunjukkan bahwa orang
yang tidak menghormati orang yang sudah tua maka dia tidak mengikuti
petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berada diatas jalan dan sunnahnya.
Islam sebagai agama yang hanif – dengan kelembutan dan perhatiannya –
sangat memperhatikan orang-orang yang sudah berusia lanjut. Diantara
bukti tersebut ialah apa yang dikisahkan dalam riwayat berikut ini :
Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di
kota Makkah dan duduk di masjid, Abu Bakar datang bersama bapaknya
menemui Rasulullah. Ketika Rasulullah melihatnya maka beliau berkata
kepada Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu : “Tidakkah engkau biarkan bapak ini tetap di rumahnya hingga aku mendatanginya?”
Abu Bakar menjawab, “Wahai Rasulullah, dia lebih berhak datang
kepadamu daripada engkau yang datang kepadanya.” Rawi berkata, “Maka Abu
Bakar mendudukkan bapaknya di hadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap dadanya dan berkata, ‘Masuk Islamlah!’ Bapak tersebut akhirnya masuk Islam.”[3]
Lihatlah bagaimana kalimat yang diucapkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
begitu mengena dalam jiwanya. Apa yang terjadi? Apa pengaruhnya dalam
hati bapak tersebut? Demi Allah, hatinya sangat terbuka, bahagia untuk
menyambut seruan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itu, dia segera menerima ajakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk masuk Islam tanpa keraguan!
Bahkan, andaikan orang tua seseorang bukanlah muslim maka syari’at
kita tetap menyerukan untuk menjaga haknya sekalipun dia mengajak
anaknya kepada kekafiran. Allah Ta’ala berfirman : Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak
ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia yang baik, dan ikutilah jalan orang
yang kembali kepada-ku, kemudian hanya kepada-Ku-lah kembalimu, maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (QS. Luqman [31] : 15).
Dalil-dalil dalam syari’at yang mulia – dari al-Qur’an dan Sunnah –
yang menunjukkan perhatian terhadap hak-hak orang yang sudah lanjut usia
sangatlah banyak.
FAKTOR PENDUKUNG DALAM PELAKSANAANNYA
Ketika kita mendengar hak-hak ini dan mengetahui bahwa syari’at Islam
menjaga hak orang yang sudah lanjut usia, perlu kita perhatikan
beberapa perkara yang hendaknya kita ingat dan kita hadirkan dalam dada
ketika ingin melaksanakan hak-hak tersebut, agar menjadi penolong dalam
pelaksanaannya dan kita tetap istiqamah dalam pelaksanaan hak tersebut.
Sebab, inti dari menerima peringatan adalah keadaan kita tetap baik dan
istiqamah dalam melaksanakan peringatan yang kita ketahui. Allah
berfirman : Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran
yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik
bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka), dan kalau demikian,
pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan
pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus. (QS. An-Nisa’ [4] : 66-68).
Apa saja faktor pendukung dalam pelaksanaan hak-hak orang yang sudah lanjut usia?
- Perhatikan dalil-dalil yang memerintahkan untuk menaruh perhatian terhadap hak-hak orang yang sudah lanjut usia. Sebab, hal itu akan membantu dalam pelaksanaannya. Demi Allah, tidaklah ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya termasuk pengagungan kepada Allah adalah memuliakan orang yang sudah beruban lagi muslim” kecuali akan membangkitkan hati untuk semangat melaksanakan hak-hak tersebut.
- Memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala agar kita mampu melaksanakan hak-hak ini karena tidak ada kemampuan kecuali dari Allah Ta’ala. Bila kita mendengar pintu-pintu kebaikan maka mohonlah kepada Allah Ta’ala agar kita mampu meraih kebaikan tersebut.
- Mengingat akan manisnya buah dari pelaksanaan hak-hak tersebut. Sungguh Allah Ta’ala telah menyiapkan kebaikan yang besar dan nikmat yang banyak di dunia dan akhirat bagi yang melaksanakan hak-hak ini. Perbuatan baik ini akan meluaskan rezeki, memanjangkan umur, menjadikan kehidupan lebih berkah, menghilangkan segala kesedihan dan penyakit, serta menghindarkan dari musibah dan ujian. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Carikanlah untukku orang-orang yang lemah dari kalian, karena kalian akan diberi rezeki dan ditolong dengan sebab orang-orang yang lemah di antara kalian.”[4]
- Ingatlah sebuah kaidah dalam agama ini bahwa “sebagaimana engkau beramal maka demikian pula kamu akan dibalas”. Perbuatan baik balasannya adalah kebaikan dan perbuatan jelek balasannya pun adalah kejelekan. Apabila engkau menjaga hak-hak orang yang sudah lanjut usia dan memperhatikannya maka demikian pula nanti ketika engkau telah berusia lanjut hak-hakmu akan terjaga.
- Melihat perjalanan kehidupan yang penuh berkah dari kalangan salaf, dari adab mereka bersama orang yg sudah tua, penghormatan mereka, perhatian dan pemuliaan mereka kepada orang yg sudh lanjut usia, hal ini akan menjadi kisah dan suri teladan yang baik.
HAK-HAK ORANG YANG SUDAH TUA DALAM ISLAM
- a. Menghormatinya
Sebagaimana Rasulullah mengatakan : “… dan menghormati orang-orang tua dari kami.”[5]
Ini adalah kalimat yang agung mengandung makna yang tinggi; bahwa
orang yang tua dihormati, hingga hal ini akan mengambil hatinya dan
menyenangkan jiwanya. Sebab, orang yang sudah tua pantas untuk
dihormati. Yang dimaksud “menghormati orang yang tua” adalah dalam
hatimu ada rasa penghormatan dan pengagungan terhadap mereka, engkau
mengetahui kedudukannya; dan inilah salah satu hak dari hak-hak mereka.
- b. Memuliakannya
Sebagaimana hadits yang sudah kami sebutkan : “Sesungguhnya termasuk
pengagungan kepada Allah adalah memuliakan orang sudah beruban lagi
muslim.”[6]
Memuliakannya dengan cara membaguskan panggilan kepada mereka,
membaguskan cara bergaul dengan mereka, dan menampakkan kecintaan kepada
mereka.
- c. Engkau memulai salam kepadanya
Sebagaimana hadits yang berbunyi : “Hendaknya org yg kecil memberi
salam kepada yg lebih besar, orang yang berjalan kepada yang duduk, dan
yang sedikit kepada yg banyak.”[7]
Apabila engkau berjumpa dengan orang tua maka jangan menunda untuk
memulai salam kepadanya. Akan tetapi, segeralah memberi salam dengan
penuh adab dan penghormatan. Dan perhatikan juga kondisi usia tuanya,
jika pendengarannya masih sehat maka ucapkanlah salam dengan suara yang
dia dengar dan tidak menyakitinya, dan jika pendengarannya sudah
berkurang maka perhatikan pula kondisinya.
- d. Jika engkau berbicara maka lembutkanlah suaramu
Jika engkau berbicara kepada orang yang sudah tua, maka bicaralah
dengan suara yang lembut. Panggilah dengan panggilan yang penuh
penghormatan dan pemuliaan, seperti “wahai pamanku” dan selainnya. Abu
Umamah bin Sahl berkata, “Kami pernah shalat Zhuhur bersama Umar bin
Abdul Aziz, kemudian kami keluar hingga menemui Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu
sedang dia shalat Ashar. Aku berkata,’Wahai pamanku, shalat apa yang
baru saja engkau kerjakan?’ Anas menjawab, ‘Ini shalat Ashar, dan inilah
shalat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dahulu kami pernah shalat bersamanya.’”[8]
- e. Mendahulukannya dalam berbicara
Juga mendahulukannya dalam perkumpulan, mendahulukan dalam hal makan,
dalam hal masuk; dan hal ini termasuk hak mereka. Rasulullah sendiri
pernah bersabda dalam kisah yang panjang : “Dahulukanlah orang yang tua, dahulukannya orang yang tua.”[9]
- f. Perhatikan kesehatannya
Yaitu dengan memberi perhatian pada badan dan kesehatannya yang
semakin lemah karena dimakan usia. Dan hal ini adalah ketentuan yang tak
dapat ditolak. Allah berfirman : Allah, Dialah yang menciptakan
kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan
lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu
lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya
dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS. ar-Rum [30] : 54).
Dengan demikian, termasuk hak yang seharusnya engkau tunaikan adalah
memperhatikan kesehatannya. Sebab, usia yang bertambah tua akan membuat
lemah, lemah kemampuan panca indera, bahkan ada sebagian orang yang
sudah tua, perbuatannya seperti kembali pada perbuatan anak-anak, maka
engkau harus perhatian juga. Dan termasuk perkara yang menyedihkan, ada
sebagian anak sudah berbuat baik kepada orang tuanya yang sudah lanjut
usia, tetapi kemudian dia merasa bosan hingga pada akhirnya dia tidak
lagi berbuat baik kepada orang tuanya, bahkan sampai ada yang membawa
orang tuanya yang sudah jompo ke tempat penitipan, tempat orang-orang
tua dan jompo! Na’udzubillahi min dzalika.
- g. Mendo’akan kebaikan
Hendaknya engkau selalu mendo’akan kebaikan kepada mereka agar tetap
di dalam ketaatan, tetap mendapat taufik, tetap mendapat penjagaan
Allah. Hendaknya engkau pun mendo’akan mereka agar tetap sehat walafiat,
hidup dengan tenang, dan agar mereka termasuk orang-orang yang
disabdakan oleh Nabi: “Orang yang panjang umurnya dan bagus amalannya.”[10]
- h. Kebaikan orang tua tidak ada bandingannya
Ketahuilah, betapa pun besarnya kebaikan yang engkau berikan kepada
orang tuamu belum sebanding dengan kebaikan mereka dan belum bisa
membalas jasa-jasa mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Anak tidak akan bisa membalas jasa orang tuanya, kecuali
jika orang tuanya itu adalah seorang budak yang kemudian dia beli dan
dia bebaskan.”
Inilah sebagian hak-hak yang selayaknya dijaga seorang muslim. Dan inilah sebagian peringatan tentang pembahasan ini.[]
Disarikan secara bebas oleh Ustadz Abu Aniisah Syahrul Fatwa bin Lukman dari kitab Huquq Kibaar as-Sinn fil Islam,
karya: Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr hafidhaumullah dengan peringkasan oleh penulis.