بسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله محمد صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم.
Salafiyah itu berat untuk dipikul.
إِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا.
“Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.” (QS. Al-Muzammil: 5)
Tidak semua orang mampu memikul beban berat. Jadi perkaranya berat
dan tidak disukai oleh manusia dan kebenaran itu memang berat.
حُفَّتِ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ.
“Syurga diliputi oleh hal-hal yang tidak disukai.” (Lihat: Al-Bukhary no. 6487 dan Muslim no. 2822 –pent)
“Syurga diliputi oleh hal-hal yang tidak disukai.” (Lihat: Al-Bukhary no. 6487 dan Muslim no. 2822 –pent)
Seseorang yang ingin menjadikan agama sebagai tangga untuk meraih
kedudukan atau harta atau kepentingan dunia, maka manhaj ini tidak akan
mungkin sesuai dengan keinginan dan tujuannya serta
penyakit-penyakitnya. Karena manhaj Salaf bersih dari penyakit-penyakit
dan manhaj Salaf konskwensinya adalah adanya pembeda yang jelas.
Pembedanya ini adalah sesuatu yang berat. Setiap orang mengetahui
pembedanya ini, hanya saja apakah setiap orang mampu untuk mengangkat
panji ini di hadapan lawan, musuh, kelompok-kelompok, bahkan
negara-negara?!
Ini adalah beban yang berat yaa ikhwaan, hanya saja tidak ada jalan
lain kecuali dengan sabar, tegar, dan memohon kepada Rabb Jalla wa Alaa
agar diberi ketegaran di atas jalan ini. Dan berapa banyak kita
mendengar dari orang-orang yang kemarin mengingkari kita karena kita
membantah Ajil An-Nasymy (salah seorang tokoh Al-Ikhwan Al-Muslimun di
Kuwait –pent) lebih dari 10 tahun yang lalu, namun sekarang ini bantahan
terhadap dia dan orang-orang yang semacam dia telah menjadi sesuatu
yang boleh. Padahal kemarin perbuatan semacam ini dianggap buruk oleh
sebagian orang.
Berapa banyak dari mereka yang dahulu kami peringatkan dari bahaya
Ihya’ At-Turats dan kami katakan bahwa manhaj Abdurrahman (bin Abdul
Khaliq) adalah manhaj yang menyelisihi jalan yang ditempuh oleh Muhammad
shallallahu alaihi was sallam dan para Shahabat beliau, dan bahwasanya
perselisihan antara kita dengan Ihya’ At-Turats adalah perselisihan
dalam masalah aqidah. Dahulu mereka mengingkari kami atas ucapan ini,
namun sekarang mereka ikut mengatakan ucapan ini dan juga membantah Ajil
yang kemarin mereka masih mengatakan: “Engkau berani membantah Ajil?!”
Namun sekarang mereka ikut berbicara. Samakan ini dengan masalah-masalah
ghuluw terhadap pemerintah dan syarat-syarat ketaatan serta sekian
banyak masalah yang lain. Kita merasa senang dengan hal itu dan kita
memohon kepada Allah agar memberi taufik kepada mereka jika mereka di
atas As-Sunnah.
Kebenaran itu bagi seorang Ahlus Sunnah jika berasal dari dirinya
atau berasal dari orang lain maka bagi dia sama senangnya, karena dia
hanya menginginkan pahala negeri akhirat. Adapun orang yang menginginkan
kepentingan bagi dirinya, maka kecelakaanlah baginya, atau kita memohon
agar Allah memberinya hidayah.
Jadi asalnya masalah ini sifatnya adalah aqidah dan agama, ini adalah
masalah mendekatkan diri kepada Allah, yaitu masalah yang berkaitan
dengan syurga atau neraka, yaa ikhwaan. Masalahnya bukan dunia, berapa
lama sih kita masih akan tinggal di dunia ini?! 40 tahun atau 50 tahun?!
Selesai setelah itu, dan kehidupan kita di dunia ini akan berakhir dan
kita tinggalkan dunia ini sebagaimana ayah-ayah dan kakek-kakek kita.
كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكًّا دَكًّا. وَجَاءَ رَبُّكَ
وَالْمَلَكُ صَفًّا صَفًّا. وَجِيْءَ يَوْمَئِذٍ بِجَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ
يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ وَأَنَّى لَهُ الذِّكْرَى.
“Jangan berbuat demikian, ingatlah ketika bumi digoncangkan dengan
sedahsyat-dahsyatnya. Dan datanglah Rabbmu sementara Malaikat dalam
keadaan berbaris. Pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam, dan pada
hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu
baginya.” (QS. Al-Fajr: 21-23)
Ketika itulah apakah engkau berada di atas pembeda yang jelas?!
Apakah engkau berada di atas manhaj salaf yang bersih, bening, dan jelas
tanpa dikotori oleh berbagai syubhat dan kepentingan pribadi?!
Yaitu yang jelas jalannya. Jalan ini sangat berat sebagaimana yang
kita ketahui. Hal itu telah dijelaskan oleh Muhammad shallallahu alaihi
was sallam:
أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ.
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal harganya.” (Lihat: Silsilah Ash-Shahihah, no. 2335 –pent)
Jadi manhaj Salaf ini mahal harganya, dan untuk tetap berada di jalan
ini hingga mati adalah sesuatu yang sangat berat. Dan pilihan itu ada
di tanganmu, apakah engkau ingin berteman dengan mereka yaitu menjadi
teman kelompok-kelompok politik Islam, sebagaimana yang dinamakan oleh
Syaikh kita yang mulia Ahmad As-Sabi’iy hafizhahullah?! Menjadi teman
dekat kelompok-kelompok politik yang lahiriyah berbaju Salafiyah,
padahal mereka hakekatnya adalah teman dekat dari kelompok-kelompok
tersebut.
Apakah engkau ingin menjadi pengikut kelompok Al-Ikhwan Al-Muslimun?!
Silahkan, apakah engkau ingin menjadi pembela yayasan Ihya’ At-Turats?!
Silahkan saja, tetapi ingat:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيدٌ.
“Tidaklah seorang hamba mengatakan sebuah ucapan kecuali di sisinya selalu ada malaikat yang siap mencatatnya.” (QS. Qaaf: 18)
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا.
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban.” (QS. Al-Isra’: 36)
وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِيْ عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُوْرًا. اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًا.
“Dan setiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya
(sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami akan mengeluarkan
untuknya pada hari kiamat nanti sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai
penghisab terhadap amalmu.” (QS. Al-Isra’: 13-14)
Manhaj Salaf merupakan kebanggaan, manhaj Salaf merupakan kemuliaan, walaupun berat dipikul.
أَلَا إِنَّ سِلْعَةَ اللهِ غَالِيَةٌ.
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal harganya.”
… Sampai di sini yang bisa saya sampaikan kepada kalian, dan saya
memohon ampun kepada Allah untuk saya pribadi dan juga untuk kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar