Waktu Dzikir
Dzikir pagi : dari setelah sholat Subuh hingga waktu tergelincirnya matahari. Dzikir sore (al-masaa’) : dari setelah tergelincirnya matahari hingga tenggelam matahari. (Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah (no 20078))
Hadits-Hadits tentang Bacaan Dzikir Pagi dan Sore
عَنْ
مُحَمَّدِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، أَنَّهُ ” كَانَ
لَهُ جُرْنٌ مِنْ تَمْرٍ ، فَكَانَ يَنْقُصُ ، فَحَرَسَهُ ذَاتَ لَيْلَةٍ ،
فَإِذَا هُوَ بِدَابَّةٍ شِبْهِ الْغُلامِ الْمُحْتَلِمِ ، فَسَلَّمَ
عَلَيْهِ ، فَرَدَّ عَلَيْهِ السَّلامَ ، فَقَالَ : مَا أَنْتَ ، جِنِّيٌّ
أَمْ إِنْسِيٌّ ؟ ، قَالَ : لا بَلْ جِنِّيٌّ ، قَالَ : فَنَاوِلْنِي
يَدَكَ ، فَنَاوَلَهُ يَدَهُ ، فَإِذَا يَدُهُ يَدُ كَلْبٍ ، وَشَعْرُهُ
شَعْرُ كَلْبٍ ، قَالَ : هَكَذَا خَلْقُ الْجِنِّ ، قَالَ : قَدْ عَلِمَتِ
الْجِنُّ أَنَّ مَا فِيهِمْ رَجُلٌ أَشَدُّ مِنِّي ، قَالَ : فَمَا جَاءَ
بِكَ ؟ قَالَ : بَلَغَنَا أَنَّكَ تُحِبُّ الصَّدَقَةَ ، فَجِئْنَا نُصِيبُ
مِنْ طَعَامِكَ ، قَالَ : فَمَا يُنْجِينَا مِنْكُمْ ؟ قَالَ : هَذِهِ
الآيَةُ الَّتِي فِي سُورَةِ الْبَقَرَةِ : اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ
الْحَيُّ الْقَيُّومُ مَنْ قَالَهَا حِينَ يُمْسِي أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى
يُصْبِحَ ، وَمَنْ قَالَهَا حِينَ يُصْبِحُ أُجِيرَ مِنَّا حَتَّى يُمْسِيَ
، فَلَمَّا أَصْبَحَ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ ، فَقَالَ : صَدَقَ الْخَبِيثُ
Dari Muhammad bin Ubay bin Ka’ab
dari ayahnya bahwasanya ia memiliki semangkuk kurma yang berkurang
jumlahnya. Maka suatu malam ia menjaganya. Ternyata ada binatang yang
sebesar anak remaja baru baligh. Maka ia mengucapkan salam, dan makhluk
itu menjawab salamnya. Kemudian Ubay bin Ka’ab bertanya: Apakah engkau
ini? Manusia atau Jin? Ia mengatakan: Aku adalah Jin. Ubay berkata:
Ulurkan tanganmu. Iapun mengulurkan tangannya. Ternyata tangannya adalah
tangan anjing dan bulunya bulu anjing. Ia berkata: Demikianlah
perawakan Jin. Para Jin telah mengetahui bahwa tidak ada seorangpun yang
lebih kuat dari saya. Ubay bertanya: Apa yang menyebabkan engkau ke
sini? Ia berkata: Telah sampai kepada kami bahwa engkau suka
bershodaqoh. Maka kami datang untuk mengambil sebagian makananmu. Ubay
bertanya: Apa yang bisa menyelamatkan kami dari kalian? Ia mengatakan:
Ayat dalam surat al-Baqoroh: Allaahu Laa Ilaaha Illaa huwal Hayyul
Qoyyum (ayat kursi), barangsiapa yang membacanya ketika sore, akan
dilindungi dari kami hingga pagi. Barangsiapa yang membacanya ketika
pagi, akan dilindungi dari kami hingga sore. Pagi harinya Ubay bin Ka’ab
menceritakan kejadian itu kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam
dan beliau bersabda: telah benar ucapan al-Khobits (Jin syaithan)(H.R
anNasaai dan atThobarony, dinyatakan sanadnya jayyid (baik) oleh
al-Mundziri dan dishahihkan al-Albany)
Pada hadits-hadits berikut ini, bagian yang dicetak tebal (bold) adalah bacaan dzikir atau doanya.
سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ
أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ
وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ
بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنْ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ
يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَمَنْ
قَالَهَا مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ
يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Sayyidul Istighfar adalah engkau
mengucapkan (yang artinya) {{ Ya Allah Engkau adalah Tuhanku Tidak ada
sesembahan yang berhaq disembah kecuali Engkau. Engkau
menciptakan aku, aku hambaMu, dan aku akan berusaha memenuhi perjanjian
denganmu semaksimal mungkin sesuai kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu
dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui seluruh nikmatMu untukku dan
aku mengakui seluruh dosaku. Maka ampunilah aku, karena sesungguhnya
tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau }} Barangsiapa yang
mengucapkannya di waktu siang dengan yakin, kemudian meninggal di hari
itu sebelum sore, maka ia termasuk penduduk al-Jannah. Barangsiapa yang
mengucapkannya di waktu malam dengan yakin dan meninggal sebelum pagi,
maka ia termasuk penduduk al-Jannah (H.R al-Bukhari dari Syaddad bin
Aus)
عَنْ
مُعَاذِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خُبَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ قَالَ
خَرَجْنَا فِي لَيْلَةِ مَطَرٍ وَظُلْمَةٍ شَدِيدَةٍ نَطْلُبُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُصَلِّيَ لَنَا
فَأَدْرَكْنَاهُ فَقَالَ أَصَلَّيْتُمْ فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا فَقَالَ قُلْ
فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ قَالَ قُلْ فَلَمْ أَقُلْ شَيْئًا ثُمَّ
قَالَ قُلْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَقُولُ قَالَ قُلْ قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ
ثَلَاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ
Dari Muadz bin Abdillah bin Khubaib
dari ayahnya bahwasanya ia berkata: Kami keluar di malam yang hujan
sangat gelap, mencari Rasulullah shollallahu alaihi wasallam untuk
sholat bersama kami. Kemudian kami mendapati beliau. Beliau bersabda:
Apakah kalian sudah sholat? Aku tidak berkata apapun. Kemudian Nabi
berkata: Katakanlah. Aku tidak mengatakan apapun. Kemudian beliau
berkata: Katakanlah. Aku tidak mengatakan apapun. Kemudian Nabi berkata:
Katakanlah. Maka aku berkata: Wahai Rasulullah apa yang aku katakan?
Beliau menjawab: Ucapkanlah Qul huwallahu ahad dan al-Muawwidzatain
(al-Falaq dan anNaas) ketika sore dan ketika pagi 3 kali, hal itu akan
mencukupi engkau (perlindungan) dari segala sesuatu (H.R Abu Dawud,
atTirmidzi, dihasankan al-Albany)
مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُولُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ
Tidaklah ada seorang hamba yang
mengucapkan di waktu pagi hari atau sore di malam hari (yang artinya):
{{ Dengan Nama Allah yang tidak ada yang memudharatkan bersamaan dengan
NamaNya (disebut) segala sesuatu di bumi maupun di langit dan Dia adalah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui }} tiga kali, maka tidak ada
sesuatupun yang memudharatkan (membahayakannya)(H.R Abu Dawud,
atTirmidzi, anNasaai, Ibnu Majah, dishahihkan Ibnu Hibban dan al-Albany)
مَنْ قَالَ إِذَا أَمْسَى ثَلَاثَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
لَمْ تَضُرَّهُ حُمَةٌ تِلْكَ اللَّيْلَةَ قَالَ فَكَانَ أَهْلُنَا قَدْ
تَعَلَّمُوهَا فَكَانُوا يَقُولُونَهَا فَلُدِغَتْ جَارِيَةٌ مِنْهُمْ
فَلَمْ تَجِدْ لَهَا وَجَعًا
Barangsiapa yang mengucapkan ketika
sore tiga kali (yang artinya): { Aku berlindung dengan kalimat-kalimat
Allah yang sempurna dari keburukan makhluk } tidak akan memudharatkannya
sengatan (binatang) pada malam itu. (Suhail) berkata:
keluarga kami mempelajarinya. Mereka berkata bahwa pernah anak perempuan
mereka disengat (binatang) tapi tidak merasa sakit (H.R atTirmidzi,
Ahmad, dishahihkan Ibnu Hibban dan al-Albany).
عَنْ جُوَيْرِيَةَ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ
صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى
وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ
عَلَيْهَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Dari Juwairiyah –radhiyallahu anha-
bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam keluar dari sisinya pada pagi
hari ketika sholat Subuh pada saat ia masih di tempat sholatnya,
kemudian Nabi kembali setelah masuk waktu Dhuha, Juwairiyah masih duduk.
Nabi bertanya: Apakah engkau masih dalam keadaan ini sejak aku
meninggalkanmu tadi? Juwairiyah mengatakan: Ya. Nabi shollallahu alaihi
wasallam bersabda: Sungguh tadi aku telah mengucapkan 4 kalimat tiga
kali yang jika ditimbang dengan apa yang engkau baca sejak hari ini,
niscaya akan mencukupinya. Yaitu bacaan (yang artinya): Maha Suci Allah
dan aku memujiNya, sebanyak makhluknya,hingga Ia ridha, dan seberat
timbangan Arsynya, dan sejumlah Kalimat-KalimatNya (H.R Muslim)
وَعَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِفَاطِمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا مَا
يَمْنَعُكِ أَنْ تَسْمَعِي مَا أُوْصِيْكَ بِهِ أَنْ تَقُوْلِي إِذَا
أَصْبَحْتِ وَإِذَا أَمْسَيْتِ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
anhu beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda
kepada Fathimah radhiyallahu anha: Apa yang mencegahmu untuk mendengar
wasiatku kepadamu? Hendaknya engkau membaca saat pagi dan petang : Wahai
Yang Maha Hidup dan Menegakkan (segala sesuatu), dengan rahmatMu aku
beristighotsah. Perbaikilah keadaanku seluruhnya dan janganlah Engkau
menyerahkan (urusan) kepadaku (sendiri, tanpa pertolonganMu) walaupun
sekejap mata (H.R anNasaai, dishahihkan al-Hakim dan al-Albany)
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مُرْنِي بِكَلِمَاتٍ أَقُولُهُنَّ إِذَا
أَصْبَحْتُ وَإِذَا أَمْسَيْتُ قَالَ قُلْ اللَّهُمَّ فَاطِرَ
السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ رَبَّ كُلِّ
شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَعُوذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَشَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ قَالَ قُلْهَا إِذَا أَصْبَحْتَ وَإِذَا أَمْسَيْتَ وَإِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu
bahwa Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu anhu berkata: Wahai Rasulullah,
perintahkan aku dengan kalimat-kalimat yang aku baca jika pagi dan sore.
Nabi bersabda: Ucapkanlah : Ya Allah Pencipta langit dan bumi, Yang
Maha Mengetahui yang ghaib maupun yang nampak. Tuhan segala sesuatu dan
Penguasanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali
Engkau. Aku berlindung kepadamu dari keburukan jiwaku, dan dari
keburukan syaithan dan ajakannya kepada kesyirikan. Nabi bersabda:
Ucapkanlah itu ketika pagi, sore, dan ketika engkau naik ke pembaringan
(akan tidur)(H.R Abu Dawud, atTirmidzi, dinyatakan sanadnya shahih oleh
al-Munawi dan dishahihkan al-Albany)
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَدَعُ هَؤُلَاءِ الدَّعَوَاتِ حِينَ يُمْسِي وَحِينَ يُصْبِحُ اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي
وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ
رَوْعَاتِي وَاحْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ
يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُغْتَالَ
مِنْ تَحْتِي
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu
beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam tidak pernah
meninggalkan doa ini ketika sore maupun pagi: Ya Allah sesungguhnya aku
meminta pemaafan dan afiat di dunia dan akhirat. Ya Allah sesungguhnya
aku meminta pemaafan dan afiat pada Dienku, dan kehidupan duniaku,
keluargaku, dan hartaku. Ya Allah tutuplah auratku dan berilah perasaan
aman dalam hatiku, dan jagalah aku dari arah depan, dari belakang, dari
kanan, dari kiri, dari atas, dan aku berlindung kepadaMu dari
ditenggelamkan ke dalam bumi dari arah bawah (H.R Abu Dawud, Ibnu Majah,
lafadz sesuai Ibnu Majah, dishahihkan al-Hakim dan al-Albany)
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ أَبِيهِ أَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِذَا
أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ
وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ وَعَلَى دِينِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِينَا إِبْرَاهِيمَ
حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنْ الْمُشْرِكِينَ
Dari Abdullah bin Abdirrohman bin
Abza dari ayahnya bahwasanya Nabi shollallahu alaihi wasallam jika pagi
dan jika sore mengucapkan : Kami berada dalam keadaan pagi (atau sore)
di atas fitrah Islam dan di atas kalimat Ikhlas dan di atas Dien Nabi
kami Muhammad shollallahu alaihi wasallam dan di atas agama ayah kami
Ibrohim yang lurus dan beliau bukan termasuk orang-orang musyrikin (H.R
Ahmad, anNasaai, dinyatakan sanadnya shahih oleh al-Munawy dan
dishahihkan al-Albany)
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُعَلِّمُ أَصْحَابَهُ يَقُولُ إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ وَإِذَا أَمْسَى فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوتُ وَإِلَيْكَ النُّشُورُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu
bahwasanya beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam
mengajari para Sahabatnya. Beliau bersabda: Jika salah seorang dari
kalian berada di pagi hari ucapkanlah: Ya Allah denganMulah kami berada
di waktu pagi, denganMulah kami berada di waktu sore, dan denganMulah
kami hidup, dan denganMulah kami mati, dan kepadaMulah kami kembali. Dan
jika berada di waktu sore ucapkanlah: Ya Allah denganMulah kami berada
di waktu sore, dan denganMulah kami berada di waktu pagi, dan
denganMulah kami hidup, dan denganMulah kami mati dan kepadaMulah kami
dibangkitkan (H.R Abu Dawud, aTirmidzi, anNasaai, Ibnu Majah, dihasankan
atTirmidzi dan dishahihkan al-Albany – lafadz sesuai riwayat
atTirmidzi)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمْسَى قَالَ أَمْسَيْنَا
وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ
وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ اللَّيْلَةِ
وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَإِذَا أَصْبَحَ قَالَ ذَلِكَ أَيْضًا أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
Dari Abdullah (bin Mas’ud)
radhiyallahu anhu beliau berkata: Nabi shollallahu alaihi wasallam jika
berada di waktu sore berdoa: Kami berada di waktu sore, dan di waktu
sore ini kekuasaan hanyalah milik Allah dan pujian hanya milik Allah,
tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah satu-satunya tidak ada
sekutu baginya. MilikNyalah kekuasaan dan milikNyalah pujian dan Dia
Maha berkuasa di atas segala sesuatu. Aku meminta kepadaMu kebaikan
malam ini dan kebaikan setelahnya. Dan aku berlindung dari keburukan
malam ini dan keburukan setelahnya dan aku berlindung kepadaMu dari
kemalasan dan keburukan di masa tua dan aku berlindung kepadaMu dari
adzab anNaar dan adzab kubur. Jika berada di waktu pagi juga
mengucapkan: Kami berada di waktu pagi pada saat kekuasaan hanya milik
Allh dan pujian hanya untuk Allah. (H.R Muslim, Abu Dawud, atTirmidzi,
lafadz sesuai riwayat atTirmidzi).
مَنْ
قَالَ سُبْحَانَ الله مِائَةَ مَرَّةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ
غُرُوْبِهَا كَانَ أَفْضَل مِنْ مِائَةِ بَدَنَةٍ وَمَنْ قَالَ الْحَمْدُ
لِلَّهِ مِائَةَ مَرَّةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا
كَانَ أَفْضَل مِنْ مِائَةِ فَرَسٍ يُحْمَل عَلَيْهَا فِي سَبِيْلِ الله
وَمَنْ قَالَ اللهُ أَكْبَر مِائَةَ مَرَّةٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ
وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا كَانَ أَفْضَل مِنْ عِتْقِ مِائَةِ رَقَبَةً وَمَن
ْقاَلَ لَا إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ مِائَةَ مَرَّةٍ
قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا لَمْ يَجِىء يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أَحَدٌ بِعَمَلٍ أَفْضَلَ مِنْ عَمَلِهِ إِلاَّ مَنْ قَالَ
مِثْلَ قَوْلِهِ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
Barangsiapa yang mengucapkan
subhaanallah (Maha Suci Allah) seratus kali sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya, itu lebih utama dibandingkan 100 unta. Barangsiapa
yang mengucapkan Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) seratus kali
sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya itu lebih utama
dibandingkan 100 kuda yang ditunggangi di jalan Allah. Barangsiapa yang
mengucapkan Allahu Akbar (Allah Terbesar) seratus kali sebelum terbit
matahari dan sebelum terbenamnya itu lebih utama dari memerdekakan
seratus budak dan barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah
wahdahu laa syariika lah lahul mulku walahul hamdu wahuwa alaa kulli
syai-in qodiir seratus kali sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenamnya, tidak ada seorangpun yang datang dengan membawa amalan yang
lebih utama kecuali orang yang mengucapkan demikian atau menambahkan
lebih dari itu (H.R anNasaai, dihasankan al-Albany)
مَنْ
قَالَ إِذَا أَصْبَحَ مِائَةَ مَرَّةٍ وَإِذَا أَمْسَى مِائَةَ مَرَّةٍ
سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ غُفِرَتْ ذُنُوْبُهُ وَإِنْ كَانَتْ أَكْثَرَ
مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ
Barangsiapa yang mengucapkan ketika
pagi 100 kali dan ketika sore 100 kali : Subhanallah wa bihamdihi maka
diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan (H.R Ibnu Abid
Dunya dan al-Hakim, dishahihkan al-Albany)
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ حِيْنَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَ حِيْنَ يُمْسِي عَشْرًا أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Barangsiapa yang bersholawat kepada
ketika pagi 10 kali dan ketika sore 10 kali, maka ia akan mendapatkan
syafaatku pada hari kiamat (H.R atThobarony, dihasankan al-Albany dalam
Shahih al-Jamius Shaghir)
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرَةَ أَنَّهُ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي أَسْمَعُكَ تَدْعُو كُلَّ غَدَاةٍ اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ تُعِيدُهَا ثَلَاثًا حِينَ تُصْبِحُ وَثَلَاثًا حِينَ تُمْسِي وَتَقُولُ اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
تُعِيدُهَا حِينَ تُصْبِحُ ثَلَاثًا وَثَلَاثًا حِينَ تُمْسِي قَالَ نَعَمْ
يَا بُنَيَّ إِنِّي سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَدْعُو بِهِنَّ فَأُحِبُّ أَنْ أَسْتَنَّ بِسُنَّتِهِ
Dari Abdurrahman bin Abi Bakrah
bahwasanya ia berkata: Wahai ayahku, sesungguhnya aku mendengar engkau
berdoa setiap pagi: Ya Allah berikanlah afiyat pada badanku. Ya Allah
berikanlah afiyat pada pendengaranku. Ya Allah berikanlah afiyat pada
penglihatanku. Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau. Abdurrohman
berkata pada ayahnya: Anda mengulanginya 3 kali ketika pagi dan 3 kali
ketika sore. Anda juga mengatakan: Ya Allah sesungguhnya aku berlindung
kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah sesungguhnya aku
berlindung kepadaMu dari adzab kubur. Tidak ada sesembahan yang haq
kecuali Engkau. Anda mengulanginya 3 kali ketika pagi dan 3 kali ketika
sore. Abu Bakrah menyatakan: Ya wahai anakku, sesungguhnya aku mendengar
Nabi shollallahu alaihi wasallam berdoa dengan bacaan ini, maka aku
senang jika menjalankan sunnah tersebut (H.R Ahmad, Abu Dawud,
dihasankan al-Albany).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar