Pahit rasanya hidup ini saat dituduh melakukan ini dan itu. Dituduh
telah mengucapkan kata yang bukan-bukan. Sesuatu yang tidak pernah
diperbuat karena buruk dan cela,malah ditimpakan kepada kita.
Prasangka-prasangka buruk seolah tiada pernah berakhir. Pernah dituduh?
Pernah disangka ternyata keliru? Bersabarlah dan sikapi dengan
positif,niscaya Anda tetap bahagia.
Dahulu,pada masa Bani Israil,kaum laki-laki mandi bersama sambil
telanjang. Tanpa ada rasa malu dan jijik,sama sekali tidak ada pelapis
yang membalut tubuh. Satu sama lain bisa melihat dan menyaksikan aurat
orang lain. Padahal ajaran para nabi,termasuk juga Islam,membimbing
untuk menjaga aurat walau di hadapan sesama jenis.
Berbeda dengan nabi Musa,beliau mandi seorang diri dengan bersembunyi
dan menutup diri. Tidak ada seorang pun yang bisa menyaksikan nabi Musa
yang sedang mandi.Seperti itulah seorang mukmin! Ia berani melawan arus
kebatilan, ia tegar dalam kebenaran. Saat kebanyakan orang tenggelam
dalam kemunkaran,ia serasa “terasing” di atas hidayah. Berbahagialah
Anda,wahai orang yang terasing!
Nabi Musa pun tak lepas dari tuduhan. Saat beliau bertekad menjaga
kehormatan diri,orang-orang tersebut malah menuduh,”Tidak ada alasan
lain yang dipunya Musa untuk tidak mandi bersama-sama kita kecuali
karena Musa termasuk orang aadar![1]”. Allah pun membela Musa. Allah membela dengan menggunakan cara yang dipilih Nya. Di luar nalar dan bayangan kita. Masya Allah! Hamba yang beriman dan bertakwa pasti akan dibela oleh Dzat Yang Maha Kuasa.
Suatu hari,nabi Musa mandi seorang diri.Beliau meletakkan seperangkat
pakaian miliknya di atas sebuah batu. Lalu apa yang terjadi? Batu itu
berlari dan sungguh-sungguh berlari.Ajaib dan benar-benar ajaib! Batu
itu terus berlari,melarikan pakaian milik Musa.
Dari arah belakangnya,Musa akhirnya pun berlari mengejar. Sambil
bersuara memanggil,Musa terus mengejar,”Wahai batu,berikan pakaianku!
Wahai batu,berikan pakaianku!”. Terjadilah peristiwa kejar-kejaran
antara sebuah batu dengan seorang nabi mulia.Peristiwa luar biasa!
Aksi kejar-kejaran itu pun akhirnya disaksikan oleh orang-orang Bani
Israil dan terjadi di hadapan mata orang-orang yang menuduh nabi Musa
sebagai seorang aadar.Mereka pun melihat aurat nabi
Musa.Akhirnya mereka pun sadar dan berujar,”Demi Allah,ternyata Musa
tidak memiliki cacat! Ternyata,Musa sempurna fisiknya!”
Batu itu pun berhenti dan diam.Nabi Musa segera meraih dan
menggunakan pakaiannya. Lalu Musa memukul batu tersebut hingga terpecah
menjadi enam atau tujuh bagian.[2]
Saudaraku,hidup tidak mungkin bebas dari tuduhan.Itulah kehidupan
dunia! Tiada yang sempurna.Bagi seorang mukmin,kala datang
tuduhan-tuduhan,ia akan berpikir positif. Mudah-mudahan menjadi kaffarah (pembersih) atas dosa yang ada. Semoga menjadi sebab untuk meraih derajat mulia.Dan semoga lulus sebagai hamba yang teruji.
Sisi yang lain.Selama seorang hamba beriman dan bertakwa,Allah yang
akan membelanya. Allah tidak rela dan tidak akan membiarkan hamba Nya
disakiti. Allah pasti akan menghiburnya. Itu pasti! Salah satu buktinya
adalah kisah nabi Musa di atas. Apakah sebab gerangan,Allah membela
Musa? Jawabnya ada di dalam firman Nya,
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَكُونُوا كَالَّذِينَ
ءَاذَوْا مُوسَى فَبَرَّأَهُ اللهُ مِمَّا قَالُوا وَكَانَ عِندَ اللهِ
وَجِيهًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi
seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari
tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang
mempunyai kedudukan terhormat disisi Allah. (QS. 33:69)
Kunci sukses untuk menghadapi semua tuduhan adalah menjadi hamba yang
terhormat di sisi Allah.Dengan memiliki kunci sukses semacam ini,Allah
yang akan membela dan membersihkan nama baik seorang hamba. Dengan cara
yang dipilih Nya!
Keajaiban yang terjadi pada Musa juga terjadi pada Maryam bintu
‘Imran. Pada saat Maryam menyerahkan diri dan menghabiskan hidup untuk
Allah dalam kekhsuyu’an ibadah,malaikat Jibril datang dalam sosok
seorang manusia. Jibril memberitakan tentang keputusan Allah,”Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Rabbmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.
Maryam pun mengandung. Setelah mengalami masa-masa sulit,lahirlah Isa
bin Maryam.Kemudian,Maryam menggendong Isa untuk menemui kaumnya. Di
sanalah muncul tuduhan keji terhadap Maryam ‘alaihas salaam.Dan siapakah orangnya yang bebas dari tuduhan? Hidup tak akan mungkin bebas dari tuduhan.Hanya bagaimanakah kita bersikap?
Orang-orang itu mengatakan,”
يَا مَرْيَمُ لَقَدْ جِئْتِ شَيْئًا فَرِيًّا
يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا
Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat
mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah
seorang penjahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang penzina”. (QS.
19:27-28)
Kembali Allah menampakkan kekuasaan Nya. Allah pun membela
Maryam.Allah membela dengan menggunakan cara yang dipilih Nya. Di luar
nalar dan bayangan kita.Masya Allah! Hamba yang
beriman dan bertakwa pasti akan dibela oleh Dzat Yang Maha Kuasa. Maryam
menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata:”Bagaimana kami akan berbicara
dengan anak kecil yang masih dalam ayunan??”
Berkata Isa:
إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا
وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
“Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan
Dia manjadikan aku seorang nabi. Dan dia menjadikan aku seorang yang
berbakti di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku
(mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup,dan berbakti
kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka. (QS. 19:30-32)
Subhanaallah! Bayi bisa berbicara.Bayi yang masih berada dalam buaian
ibunya mampu menjelaskan kenyataan dan kejadian yang sesungguhnya.
Subhaanallah! Bayi itu berbicara untuk membebaskan ibunya dari
tuduhan-tuduhan keji. Shalawat dan salam semoga tercurah untuk nabi Isa
bin Maryam. Apakah sebab gerangan,Allah membela Maryam? Jawabnya ada di
dalam firman Nya,
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا
فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا
وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ
dan Maryam puteri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami
tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia
membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk
orang-orang yang taat. (QS. 66:12)
Kunci sukses untuk menghadapi semua tuduhan adalah menjadi hamba yang
taat. Dengan memiliki kunci sukses semacam ini,Allah yang akan membela
dan membersihkan nama baik seorang hamba. Dengan cara yang dipilih Nya!
Said bin Zaid adalah sahabat Rasulullah.Pernah ada seorang wanita
menuduh beliau telah merampas tanah miliknya.Apa yang dilakukan oleh
Said?
Said menanggapi,”Bagaimana mungkin aku melakukannya? Sementara aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,
مَنْ أَخَذَ شِبْرًا مِنْ الْأَرْضِ بِغَيْرِ حَقِّهِ طُوِّقَهُ فِي سَبْعِ أَرَضِينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa mengambil sejengkal tanah tanpa alasan yang
benar,akan dikalungkan kepadanya pada hari kiamat setujuh lapis bumi”[3]
Said juga mengatakan,”Biarkan saja dia menuduh! Ya Allah,jika wanita
ini berdusta,butakanlah matanya! Jadikanlah tanah itu sebagai kuburnya!”
Selanjutnya,wanita itu pun menjadi buta,berjalan sambil merayapkan
tangan di dinding-dinding.Suatu hari,ia terjatuh ke dalam sumur
rumahnya.Dan sumur itu pun menjadi kuburnya.
Subhaanallah!
Maka dari itu,janganlah mudah menuduh. Jangan cepat mengikutkan
perasaan! Berbicara dan bersikaplah di atas bukti kuat dan data yang
akurat. Selalulah berprasangka baik! Barangkali,selama ini kita lah yang
menjadi pihak penuduh. Sudah berapa banyak orang yang pernah obyek
tuduhan dari lisan kita? Mungkin,orang-orang yang tertuduh itu pernah
mendoakan kejelekan untuk kita.
Allahumma sallim
Solo,3 Dzulqa’dah 1433 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar