Tanya : Benarkan sekarang ini ‘Isa ‘alaihis-salaam berada di surga seperti yang diyakini oleh
orang-orang Nashrani ?
Jawab :
Sesungguhnya Allah telah
mengangkat ‘Isa kepada-Nya seperti yang Dia nyatakan dalam firman-Nya :
إِنّي
مُتَوَفّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيّ
“Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada
akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku” [QS. Ali ‘Imran : 55].
‘Isa berada di langit kedua
bersama Nabi Yahya bin Zakariya, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits
tentang Isra’ yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam kitabnya, Shahih Al-Bukhari,
dari Anas radliyallaahu ‘anhu :
“…..kemudian, setelah diangkat ke langit, ‘Isa
menjadi seperti Nabi-Nabi lainnya yang juga diangkat ke langit oleh Allah”.
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam mendapati mereka ketika beliau
melakukan mi’raj ke semua lapisan
langit. Di langit lapis pertama, beliau bertemu Adam. Di langit lapis kedua, beliau
bertemu Yahya dan ‘Isa. Di lapis langit ketiga, beliau bertemu Yusuf. Di lapis
langit keempat, beliau bertemu Idris. Di lapis langit kelima, beliau bertemu
Harun. Di lapis langit keenam, beliau bertemu Musa. Dan di lapis langit ketujuh
beliau bertemu Ibrahim. Dan nabi-nabi lainnya, tidak disebut-sebut [1].
Al-Hafidh Ibnu Hajar dalam
kitabnya yang berjudul Fathul-Baari
mengatakan : "Yang dimaksud dengan para Nabi tersebut adalah ruh
mereka ; karena jasad mereka sudah dikebumikan di dunia. Berbeda dengan
‘Isa ‘alaihis-salaam yang jasadnya
diangkat oleh Allah ke langit [2].
Barangkali setelah diangkat ke langit oleh Allah, ‘Isa masih tetap hidup
seperti para malaikat yang tidak membutuhkan makan, minum, dan lain sebagainya.
Ia juga tidak mengenal usia. Kelak jika ‘Isa sudah turun kembali ke dunia, ia
akan kembali pada kehidupannya seperti sebelum ia diangkat ke langit. Artinya, ia seperti manusia lainnya yang butuh makan,
minum, dan lain sebagainya. Mengenai ucapan orang Nashrani bahwa ‘Isa ada di
surga, maka itu adalah bohong.
Berdasarkan apa yang telah dikemukakan dalam riwayat hadits shahih tadi dan
juga hadits-hadits lainnya yang menyatakan bahwa ia berada di langit yang
kedua. Padahal surga itu berada di puncak ‘Illiyyin,
yaitu di atas langit lapis ketujuh.
Wallaahu a’lam.
[Jawaban diambil dari fatwa
Syaikh Abdullah bin ‘Abdirrahman Al-Jibrin hafidhahullah dalam Fatawa wa Ahkaam fii Nabiyyillaah ‘Isa
‘alaihis-salaam (Edisi Indonesia : Saatnya Anda Tahu Siapa Nabi ‘Isa ? –
Darul-Falah Cet. I
Th. 2004/1425 H – halaman 55-56)].
[1] Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 349 Kitab Shalat, Bab :
“Bagaimana Shalat Difardlukan pada Malam Isra’”, hadits dari Anas bin Malik radliyallaahu ‘anhu. Diriwayatkan oleh
Muslim no. 259, Kitab Iman, Bab : “Isra’ Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam ke Langit dan Diwajibkannya Shalat”, hadits dari Anas bin Malik radliyallaahu ‘anhu. Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad 3/148,149, hadits dari Anas juga.
Disini harus ditegaskan bahwa
riwayat-riwayat yang menyebutkan tentang tempat masing-masing Nabi di langit,
satu dengan lainnya tidak sama. Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Majmu’ Fatawaa (4/328) mengatakan bahwa
para Nabi yang dilihat oleh Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam pada malam mi’raj adalah arwah/ruh mereka yang dijelmakan
secara fisik.
Sumber : http://abul-jauzaa.blogspot.com/2013/01/nabi-isa-di-surga.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar