Kamis, 23 Februari 2012

Istiwa dan Duduk

Sebuah rumor disebarkan oleh orang-orang tertentu bahwa Ibnu taimiyah memaknakan istiwa dengan duduk serta menetapkan sifat duduk kepada Allah layaknya makhluk.Lantaran persangkaan tersebut mereka mengatakan bahwa Ibnu taimiyah adalah seorang Mujassimah.
Dengan bermohon pertolongan dari Allah yang Dzatnya tinggi diatas Arsy, Saya akan membahas rumor ini agar hal yang samar menjadi jelas.

Minggu, 19 Februari 2012

Mengapa Memilih Manhaj Salaf (II)

Diantara nama lainya yaitu

2. AL-GHURABA’
Pembahasan tentang Al-Ghuraba dapat dijabarkan dari beberapa sisi :
Pertama
Hadts-hadits yang menerangkan keterasingan Islam.

  • Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.“Artinya : Sesungguhnya Islam dimulai dengan keterasingan dan akan kembali asing sebagaimana awalnya, maka beruntunglah orang-orang yang asing (Al-Ghuraba)” [Diriwayatkan oleh Muslim 2/175-176 -An-Nawawiy]

Sabtu, 18 Februari 2012

Mengapa Memilih Manhaj Salaf (I)

Oleh Syeikh Salim Al Hilali

Berikut ini disebutkan tentang julukan / nama nama golongan yang selamat diambil dari hadits hadits yang shahih.
  1. FIRQATUN NAJIYAH (Golongan yang Selamat) dan Thaifatul Manshurah (Kelompok yang Menang) Pembahasan tentang Firqatun Najiyah (golongan yang selamat) dan Thaifatul Manshurah (kelompok yang menang) meliputi beberapa sisi :

Jumat, 17 Februari 2012

Mengenal Sejarah Pemahaman Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Sebelum kita berbicara tentang topik dan judul pembahasan ini, sebaiknya kita mengenal beberapa pengertian istilah yang akan dipakai dalam pembahasan ini.


Beberapa Pengertian

1. As-Sunnah
As-Sunnah ialah jalan yang ditempuh atau cara pelaksanaan suatu amalan baik itu dalam perkara kebaikan maupun perkara kejelekan. Maka As-Sunnah yang dimaksud dalam istilah Ahlus Sunnah ialah jalan yang ditempuh dan dilaksanakan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam serta para shahabat beliau, dan pengertian Ahlus Sunnah ialah orang-orang yang berupaya memahami dan mengamalkan As-Sunnah An-Nabawiyyah serta menyebarkan dan membelanya.

Salah Paham Tentang Thaghut

Allah ta’ala berfirman :
فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا
“Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus” [QS. Al-Baqarah : 256].
(Sebagian) orang-orang takfiriy (= gemar mengkafirkan orang) seringkali menggunakan ayat di atas dan ayat-ayat semisal untuk menstigma orang-orang tertentu sebagai thaaghuut.

Senin, 06 Februari 2012

Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah (164-241 H)

Nama dan Nasab:
Kunyah beliau Abu Abdillah, namanya Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi. Ayah beliau seorang komandan pasukan di Khurasan di bawah kendali Dinasti Abbasiyah. Kakeknya mantan Gubernur Sarkhas di masa Dinasti Bani Umayyah, dan di masa Dinasti Abbasiyah menjadi da’i yang kritis.

Minggu, 05 Februari 2012

Imam As Syafi'ie Rahimahullah

Di kampung miskin di kota Ghazzah (orang Barat menyebutnya Gaza ) di bumi Palestina, pada th. 150 H (bertepatan dengan th. 694 M) lahirlah seorang bayi lelaki dari pasangan suami istri yang berbahagia, Idris bin Abbas Asy-Syafi`ie dengan seorang wanita dari suku Azad. Bayi lelaki keturunan Quraisy ini akhirnya dinamai Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie .

Sabtu, 04 Februari 2012

DI ANTARA WASIAT AL IMAM ASY-SYAFI’I

Imam Syafi’i, begitulah orang-orang menyebut dan mengenal nama ini, begitu lekat di dalam hati, setelah nama-nama seperti Khulafaur Rasyidin. Namun sangat disayangkan, orang-orang mengenal Imam Syafi’i hanya dalam kapasitasnya sebagai ahli fiqih. Padahal beliau adalah tokoh Ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan multi keahlian. Karena itu ketika memasuki Baghdad, beliau dijuluki Nashirul Hadits (pembela hadits). (Al-Majmu’, Syarhul Muhazzab, 1/10). Imam Adz-Dzahabi menjuluki beliau dengan sebutan Nashirus Sunnah (pembela sunnah) dan salah seorang mujaddid (pembaharu) pada abad kedua hijriyah. (Siar A’lam, 10/5-6;46 dan Tadzkiratul Huffazh, 1/361).

Kamis, 02 Februari 2012

Mempererat Ukhuwah, Menebar Nasihat

Penulis: Al Ustadz Muhammad Umar As-Sewed
 
Sebagian kaum muslimin bertanya:
"Mengapa kita harus saling menyalahkan satu sama yang lainnya, bukankah kita masih sama-sama kaum muslimin yang bersaudara dan kita berkewajiban mempererat ukhuwah Islamiyah?"
Benar, kita adalah kaum muslimin yang memiliki ikatan ukhuwah. Untuk itu, maka kita tidak boleh saling mendhalimi antara satu dengan yang lainnya. 
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: