Pepatah arab mengatakan, Sabar itu seperti namanya, rasanya pahit, akan tetapi akhirnya sangatlah manis.
Terkadang manusia lalai untuk menyadari bahwa kesabaran adalah sebuah ibadah. Karena
Allah ta'ala memerintahkannya di dalam al Qur'an.
Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman:
Allah Subhaanahu wata’aala, berfirman:
Artinya ;
"Maka bersabarlah engkau dengan kesabaran yang baik." (QS. Al Ma'arij: 5)
"Maka bersabarlah engkau dengan kesabaran yang baik." (QS. Al Ma'arij: 5)
Para
ulama menyebutkan sebuah kaedah, bahwa setiap amalan yang Allah ta'ala
perintahkan merupakan ibadah. Ayat-ayat yang memerintah akan kesabaran
teramatlah banyak dalam al Qur'an, demikian pula dalam hadits-hadits
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Dunia
adalah tempat ujian dan cobaan, sehingga di dalam mengarungi kehidupan
di dunia, seorang muslim sangatlah butuh akan kesabaran. Walaupun ujian
yang berat menghadang, terlihat amatlah ringan apabila dibandingkan
dengan ujian dan cobaan yang dialami oleh orang-orang terdahulu.
Kelaparan adalah sebuah ujian, namun bersabarlah.
Karena kelaparan yang mungkin kita rasakan, tidaklah seberapa dibandingkan dengan rasa lapar yang dialami oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Seorang shahabat yang mulia,tersungkur di antara mimbar Rasulullah dan kamar 'aisyah karena kelaparan, sampai-sampai ada yang mengatakan beliau adalah orang gila.
Kelaparan adalah sebuah ujian, namun bersabarlah.
Karena kelaparan yang mungkin kita rasakan, tidaklah seberapa dibandingkan dengan rasa lapar yang dialami oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Seorang shahabat yang mulia,tersungkur di antara mimbar Rasulullah dan kamar 'aisyah karena kelaparan, sampai-sampai ada yang mengatakan beliau adalah orang gila.
Dan
dalam perang khandaq, kelaparan menghampiri Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam dan para sahabat, sampai-sampai ada diantara mereka
yang mengganjal perutnya dengan batu karena tidak ada yang dimakan.
Kemiskinan adalah sebuah ujian, namun bersabarlah.
Karena
mungkin keadaan kita jauh lebih baik daripada keadaan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam hal ini. Yang menjadi makanan pokok
sehari-hari keluarga beliau adalah al aswadan, yaitu air putih dan
kurma, sebagaiman yang diceritakan oleh salah seorang dari istri beliau.
Demikian
pula pernah selama tiga bulan, tungku tidak menyala di rumah beliau
karena tidak ada sesuatu makanan yang bisa dimasak.
Bahkan sebelum meninggalnya, beliau menggadaikan baju perangnya kepada seorang Yahudi untuk menafkahi keluarganya. Adakah diantara kita yang seperti ini keadaannya.
Bahkan sebelum meninggalnya, beliau menggadaikan baju perangnya kepada seorang Yahudi untuk menafkahi keluarganya. Adakah diantara kita yang seperti ini keadaannya.
Sungguh dan sungguh kita berada dalam berbagai macam nikmat dan rizqi dari Allah, siliah berganti, siang dan malam.
Rasa sakit juga merupakan sebuah ujian, namun bersabarlah.
Karena apa yang kita rasakan mungkin belum seberapa dibandingkan dengan ujian yang menimpa Nabi Ayyub 'alaihis salam, penyakit yang menimpa sekujur tubuh beliau, sehingga tidak ada orang yang mau mendekat kecuali istri yang setia merawatnya.
Karena apa yang kita rasakan mungkin belum seberapa dibandingkan dengan ujian yang menimpa Nabi Ayyub 'alaihis salam, penyakit yang menimpa sekujur tubuh beliau, sehingga tidak ada orang yang mau mendekat kecuali istri yang setia merawatnya.
Ketampanan bisa jadi merupakan sebuah ujian,
apabila tidak dibarengi dengan ketaqwaan. Dengan modal wajah nan
tampan, menarik hati para wanita untuk melakukan perbuatan yang tidak
pantas. Namun bersabarlah untuk meninggalkannya, sebagaimana Nabi Yusuf
'alaihis salam bersabar dalam mengahadapi godaan istri al 'Aziz.
Bagi seorang istri, ditinggalkan oleh suami dalam waktu yang lama merupakan sebuah ujian, baik secara lahir ataupun batin.
Bagaimana tidak, sosok suami, sang belahan jiwa, pengayom kehidupan nan jauh diperantauan untuk mendapatkan kenikmatan yang hakiki. Siang malam menunggu kehadiran sang pemimpin bahtera rumah tangga, sebuah kesabaran yang agung. Kesabaran yang terasa pahit, tapi rasa pahit itu akan hilang ketika Allah ta'ala mempertemukannya kembali dengan sang suami, di dunia, sebelum di akhirat –insya Allah-, dikumpulkan di dalam jannah-Nya.
Bagaimana tidak, sosok suami, sang belahan jiwa, pengayom kehidupan nan jauh diperantauan untuk mendapatkan kenikmatan yang hakiki. Siang malam menunggu kehadiran sang pemimpin bahtera rumah tangga, sebuah kesabaran yang agung. Kesabaran yang terasa pahit, tapi rasa pahit itu akan hilang ketika Allah ta'ala mempertemukannya kembali dengan sang suami, di dunia, sebelum di akhirat –insya Allah-, dikumpulkan di dalam jannah-Nya.
Ya,
kesabaran adalah sesuatu yang pahit, tapi akhir dari kesabaran adalah
sesuatu yang manis. Kalaupun ia tidak mendapatkan hasilnya di dunia, ia
akan memetiknya kelak di hari kiamat bi idznillah. Karena kesabaran
adalah ibadah, yang kita mengharapkan balasan yang lebih manis di
sisi-Nya.
Wallahu a'lam bish shawab.
Teriring salam untuk istri tercinta nun jauh di tanah air, yang senantiasa bersabar dan membesarkan hatiku untuk bersabar dalam tholabul ilmi, walau jarak dan waktu yang memisahkan.
-----------oo000oo-------------
~di ujung sakan qodim,fuyusy~
Abu Umair Abdulaziz bantul
(Salah satu thulab di Darul Hadist Fuyus,Yaman)
Abu Umair Abdulaziz bantul
(Salah satu thulab di Darul Hadist Fuyus,Yaman)
http://www.salafybpp.com/index.php/nasehat/205-indahnya-sabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar