Senin, 17 Maret 2014

MERAGUKAN NASAB KETURUNAN SESEORANG

Imam Al-Allamah Muqbil Bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله ditanya:
Apakah kita harus membenarkan setiap orang yang menisbahkan dirinya sebagai keluarga nabi bahwa benar demikian adanya?


Beliau رحمه الله menjawab:
 من فتاوى الشيخ مقبل بن هادي الوادعي رحمه الله 
 السؤال : هل لنا أن نصدق كل من ينتسب إلى بيت النبوة بأنه كذلك أم لا ؟
 الإجابة:
الناس مصدقون على أنسابهم ، ولا يجوز لنا أن نطعن في نسب أحد ، وإن كنا متأكدين أنه قد ادعى أناس أنهم من أهل بيت النبوة ، وليسوا من أهل بيت النبوة ، لكننا لا نريد أن نرتكب كبيرة ، فالرسول - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - يقول : " اثنان في الناس هما بهما كفر : الطعن في الأنساب ، والنياحة على الميت " ، وما معنى الطعن في الأنساب ؟ معناه : أن تقول ما أنت من بيت فلان ، ما أنت ابن فلان ، هذا الطعن في الأنساب .
ويقول النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - كما في صحيح مسلم من حديث أبي مالك الأشعري رضي الله عنه : " أربع من أمتي من أمور الجاهلية لا يتركونهن : الفخر بالأحساب ، والطعن في الأنساب ، والاستسقاء بالنجوم ، والنياحة على الميت " .

"Manusia dibenarkan atas penisbatan nasab keturunannya, dan tidak boleh bagi kita mencerca nasab keturunan seseorang. Meskipun kita yakin bahwa ada sebagian orang yang mengaku bahwa dia termasuk keluarga Nabi صلى الله عليه وعلى آله وسلم, padahal mereka bukan termasuk darinya, namun kita tidak ingin terjatuh kedalam dosa besar, Rasulullah  صلى الله عليه وعلى آله وسلم bersabda:
"Dua hal yang merupakan kekufuran yang ada pada manusia: mencela nasab, dan meratapi orang mati."
Apa yang dimaksud mencela nasab? maknanya adalah: engkau mengatakan: kamu bukan dari keluarga si fulan, kamu bukan anak fulan, ini yang dimaksud mencela nasab keturunan.

Dan bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallamsebagaimana yang diriwayatkan dalam sahih Muslim dari hadits Abi Malik Al-Asy'ari  رضي الله عنه :
"Ada empat hal dari umatku yang mereka tidak meninggalkannya: berbangga dengan orang tuanya, mencela nasab keturunan, meminta hujan dengan ilmu perbintangan, dan meratapi orang mati."
راجع كتاب المصارعة ( ص 123 - 124 ) .
 لسماع الفتوى صوتياً :
http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=522
http://www.salafybpp.com/index.php/nasehat/215-meragukan-nasab-keturunan-seseorang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar